
Mario Aji membentangkan babak baru dalam karierinya ketika ia menjamin penyelesaian di posisi sembilan pada perlombaan kategori Moto2 yang berlangsung di sirkuit Circuit of the Americas (COTA), AS, pada Senin (31/03) pagi waktu WIB. Prestasi ini mencatatkan capain terbaik baginya sebagai pembalap dari Republik Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia MotoGP.
Mario Aji memulai lomba dari posisi ke-12. Dia merasakan ketidakpercayaan diri dalam mencapai hasil yang baik disebabkan oleh berbagai alasan, terlebih lagi kondisinya akibat cuaca. Ini memberikan sensasi dramatis bagi dirinya sendiri saat tersebut. paddock dan grid .
"Menge finish lomba di sepuluh besar pemain utama lainnya meski menghadapi situasi yang menantang merupakan suatu pencapaian luar biasa. Jujur saja, mindset saya selama perlombaan fokus kepada persaingan dengan keadaan kering, sebab perkiraan cuaca menduga bahwa lomba akan digelar tanpa hujan namun berawan pada hari Minggu tersebut," ucapnya pasca lomba melalui sumber resmi Honda Racing.
"Akan tetapi, situasi mendadak berubah menjadi grid Saat hujan mulai menerjang. Ini merupakan pilihan yang sangat susah dibuat," tambah pembalap berumur 21 tahun itu.

Mario Aji merasa kesulitan untuk memilih ban yang tepat. Pembalap asal Madiun ini mencatat bahwa sejumlah pembalap berpindah menggunakan ban basah, namun dia bersama dengan tim tidak ingin langsung mengikuti jejak rival mereka.
"Saya menjelaskan bahwa apabila hujan berakhir sebelum sesi hangat-up, kita akan menukar ban basah dengan yang licin dan memulai dari area pit agar bisa meraih keuntungan pada putaran terakhir balapan. Tetapi karena hujan masih turun, maka kami pun tetap mengandalkan ban basah," katanya.
Sesungguhnya, saya tak terlalu yakin karena mengalami kendala saat cuaca basah hari Jumat. Akan tetapi seiring berjalannya perlombaan, rasa percaya diri saya meningkat ketika berkendara di trek basah. Sepeda motor ini berfungsi dengan luar biasa dan setting kita—sedikit lebih kering—akhirnya membawa hasil yang cukup memuaskan.
"Saat pertandingan berlangsung, aku menghadapi sejumlah tantangan, mencoba untuk memimpin di depan tapi sering kehilangan kontrol. Meski begitu, aku agaknya merubah cara mengendarai dan pada akhir lomba, bisa lebih baik dalam mengatasi situasinya," jelas Aji.

Aji sungguh mengucapkan syukur atas capaian menyelesaikan balapan di urutan sembilan ini. Ini menjadi pencapaian tertinggi bagi pembalap asal Indonesia dalam riwayat Kejuaraan Dunia MotoGP. Dia memecahkan catatan pribadinya dengan finish di posisi dua belas di Circuit of The Americas (COTA) pada ajang Moto3 tahun 2023 lalu.
"itu merupakan salah satu hari paling menantang dalam kehidupan saya, namun berhasil finish di posisi sepuluh besar menjadi pembalap asli Indonesia pertama yang mencapainya yaitu sebuah prestasi fantastis. Meskipun begitu, saya merasa gembira tapi tak pernah cukup, selalu ingin mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Saya harus tetap konsentrasi serta mengidentifikasi area mana saja yang bisa ditingkatkan kemudian lanjut memajukan diri sendiri. Proses pendidikan ini tak ada hentinya," ungkapnya dengan tegas.
Akan kuberjuangkan diri lagi demi mencapai prestasi yang lebih tinggi pada perlombaan mendatang. Saya ingin menyerahkan pencapaian ini kepada regu saya, sebab tanpa dukungan mereka, mustahil bagi saya meraih hal tersebut. Sangat berterimakasih kepada keluarga serta sahabat-sahabatku yang telah senantiasa memberiku dorongan, entah itu di dalam rumah atau pun di arena lomba. Aku sungguh mensyukuri semua bantuannya. Demikianlah kata-kata penutupanku.
Poin kelima belas menghasilkan 7 angka. Hal ini juga merupakan pencapaian kedua untuk Mario Aji dalam ajang Moto2 pada tahun 2025. Sebelumnya, dia mendapatkan satu poin ketika menyelesaikan balapan di posisi ke lima belas di Australia.
0 Komentar