
bali. , JAKARTA - Badan pengatur sepak bola internasional.aliasصند FIFA Gairah membongkar petualangan Timnas Indonesia meraih Piala Dunia 2026.
Pada tulisannya yang dirilis pada hari Rabu (26/3), FIFA menganalisis peluang timnas Indonesia berpartisipasi. Piala Dunia 2026 Yang terjadi di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, mirip dengan Piala Dunia 1938 yang diselenggarakan di Prancis.
Terkadang sejarah mirip dengan sebuah roda, bergulir dan mengembalikan kita kepada tempat di mana kita telah melintasi.
Itulah yang kini dirasakan Timnas Indonesia "dalam petualangan mereka meraih Piala Dunia 2026," tulis FIFA di artikel tersebut.
"Seperti halnya Marty McFly di film Back to The Future, skuat GarUDA tampak seperti kembali ke masa lalu guna memperoleh pelajaran dan kemudian mencatatnya dalam skenario terbaru demi meraih masa depan," demikian tertulisnya.
Ya, pada tahun 1938 dulu, ketika Indonesia masih disebut Hindia Belanda, catatan sejarah dicetak menjadi negara Asia pertama yang berpartisipasi dalam fase akhir Piala Dunia.
Berisi banyak pesepakbola keturunan Belanda yang bercampuran dengan pribumi dan etnis Tionghoa, timnas Indonesia menuju Prancis walaupun tereliminasi secara cepat setelah dikalahkan oleh Hungaria dengan skor telak 0-6.
Hungary pada waktu itu menjadi salah satu negara dengan kekuatan terdepan dan menempati posisi Runner-up di penghujung pertandingan.
Lima puluh tahun kemudian, Indonesia berusaha memperbaiki masa lalu menggunakan strategi yang berbeda.
"Kemenangan Indonesia atas Bahrain dengan skor 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa (25/3) malam memberikan tenaga ekstra bagi Timnas Garuda meraih sukses menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Utara," demikian dia menulis kembali.
Oleh Romeny, salah seorang pesepakbola berdarah campuran yang saat ini memperkuat tim Merah Putih, berhasil mencetak gol pemenang laga sehingga menyulut kembali asa tim di grup C.
Keberhasilan kali ini merupakan jawaban yang sempurna atas kekalahannya dengan skor 5-1 melawan Australia di Sydney minggu lalu.
Keberhasilan ini memang belum mentransformasikan posisi Indonesia yang tetap terletak di urutan keempat tabel klasemen.
Akan tetapi, mereka saat ini hanya unggul satu poin saja dari Arab Saudi yang bertanding imbang 0-0 melawan Jepang.
Dengan sisa dua laga menghadapi Tiongkok dan Jepang, kesempatan Timnas Garuda untuk minimal bertahan di babak ketiga kualifikasi AFC tetap terbuka lebar.
Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong negara ini menuju masa depan yang lebih cemerlang.
Menurut pendapat saya, ini baru saja dimulai.
Kini kita punya lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh dan memperbaiki kinerja.
"Saya yakin para pemain bisa menunjukkan performa di level yang lebih tinggi," ungkap Patrick Kluivert seperti dikutip dari situs FIFA.
Kami telah menumpukan perhatian pada hal-hal yang akan datang, khususnya bulan Juni tahun 2025.
"Kami punya waktu untuk meningkatkan setiap detail dan mengoptimalkan kemampuan kami," kata Patrick Kluivert kembali.
Patrick Kluivert sangat senang dengan prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tersebut.
Mereka memainkan permainan dengan penuh kehatihan, menghasilkan sejumlah besar kesempatan, dan saya melihat cahaya harapan yang terang bagi semuanya.
"Saya yakin ini baru permulaan, dan saya tak merasakan rasa bangga yang lebih dari ini," ungkap Patrick Kluivert. (lia/JPNN)
0 Komentar