
Pemain gelandang dari Persib Bandung, Tyronne del Pino, mengalami Ramadhan dan perayaan Idul Fitri di negeri berbasis Islam seperti Indonesia untuk kali pertamanya.
Sebelum berkarier di Indonesia, Tyronne pernah merumput di Spanyol, Yunani, dan Thailand, negara-negara yang mayoritas penduduknya tak beragama Islam.
Tyronne menyatakan bahwa dia menghargai para pemain Persib yang melaksanakan ibadah puasa saat siang hari.
Oleh karena itu, Persib hanya melatih di waktu malam saat bulan Ramadhan yang lalu.
Penyesuaian jam latihan tidak menjadi soal besar untuk Tyronne. Sebab, menurut dia, para pemain Persib masih bisa melaksanakan tugas mereka secara efisien dan profesional.
“Ini pertama kalinya, kali pertama saya berlatih di waktu malam hari karena Ramadhan. Itu pengalaman pertama bagi saya dan ini tidak masalah,” kata Tyronne.
"Sebab setiap pemain masih konsisten dalam menjalani tugasnya serta bertindak secara profesional saat latihan, kita senantiasa mengeluarkan kemampuan terbaik," katanya.
Ia juga mengalami tradisi Lebaran, seperti berjabat tangan dan meminta maaf. Baginya, kegembiraan Idul Fitri di Indonesia mirip dengan saat umat Kristen menyambut Natal di penghujung tahun.
Pemain yang lahir di Las Palmas ini mengumpulkan informasi tentang perayaan Idul Fitri di Indonesia dari rekannya sekelompok tim di Persib.
"Begini mirip dengan perayaan Natal, dalam agama Kristen pun demikian, dan sungguh untuk kali pertama saya merasakan suasana Idul Fitri, sebelumnya saya benar-benar tak mengetahui," jelas Tyronne.
"Tetapi kini waktunya saya mengetahui lebih lanjut dari sesama tim saya. Hal ini merupakan suatu kebaruan dalam hidupku," katanya.
Selama libur singkat di momen lebaran ini, Tyronne hanya melanjutkan pekerjaannya sebagai pesepak bola.
Sebelumnya, Persib telah menikmati waktu istirahat yang lama selama 10 hari. Menurut Tyronne, masa jeda tersebut sudah cukup untuk mengembalikan stamina dan juga meremajakan pikiran mereka.
"Ya, meskipun sedang berada bersama keluarga, saya masih melanjutkan bekerja. Kami telah memperoleh cuti selama 10 hari sebelumnya," ungkap Tyronne.
“Jadi kami tidak perlu untuk terlalu banyak istirahat. Mungkin hanya satu-dua hari istirahat lalu kemudian mulai berlatih lagi,” paparnya.
0 Komentar