
- Banyak individu mungkin telah menjumpai situasi serupa. Wajah mereka sudah dikenali, namun nama dari orang tersebut kerap kali luput dari ingatan. Nyatanya, ada landasan ilmiah di balik perilaku semacam itu dalam bidang psikologi.
Menurut Geediting, individu yang tak pernah bisa mengenali wajah tapi kerap lupa dengan nama biasanya mempunyai delapan karakteristik yang mirip berdasarkan ilmu psikologi.
Beberapa orang lebih condong ke arah mengenali wajah dibandingkan menghafalkan nama.
1. Visual bukan verbal
Orang yang bisa mengenali wajah tapi kesulitan mengingat nama umumnya memiliki kecenderungan tipe visual bukan verbal. Otak mengeksekusi proses untuk kata-kata serta citra secara berbeda. Ada kalanya, bagi beberapa individu, bentuk-bentuk visual semacam wajah jauh lebih gampang dipertahankan dalam ingatan dibandingkan dengan istilah-istilah atau nama-nama.
Psikologi mengungkapkan bahwa ciri ini tidak perlu menjadi sumber rasa malu bagi Anda; justru, hal itu hanya mencerminkan cara kerja otak Anda. Bahkan, individu dengan kecenderungan berpikir secara visual umumnya memiliki daya kreativitas tinggi dan dapat menyadari hubungan yang mungkin luput dari pengamatan orang lain.
Inilah ciri unik yang bisa jadi keuntungan besar, walaupun kadang-kadang membuat kita lupa dengan beberapa nama.
2. Berorientasi pada detail
Orang-orang dengan kecenderungan untuk 'mengenali wajah', biasanya memiliki fokus terhadap rincian. Menurut penelitian psikologi, karakteristik ini adalah hal lazim bagi mereka yang lebih unggul dalam menghafalkan wajah dibandingkan nama.
Sepertinya pikiran kita dirancang lebih baik untuk memahami keseluruhan suatu gambaran dibandingkan dengan fokus pada satu detil spesifik seperti nama. Walaupun dapat mengingat aspek-aspek visual dari seseorang, mereka masih saja melupakan namanya.
Bukan disebabkan oleh kurangnya minat atau ketidaktahapan. Tetapi yang terjadi adalah pikirannya cenderung lebih memusatkan perhatian pada pengekspresian visual dan emosi dibandingkan dengan penghapalan nama-nama.
3. Empati dan intuitif
Orang yang bisa mengenali wajih tapi sering lupa akan nama orang tersebut kebanyakan memiliki rasa empati serta intuisi yang kuat. Biasanya, mereka jago dalam membaca perasaan dan sinyal tak terucapkan, hal ini membuatnya menjadi pendengar dan sahabat yang hebat.
Studi telah menunjukkan bahwa individu yang memiliki empati yang lebih tinggi cenderung lebih mahir dalam mengenal wajah. Ini disebabkan oleh hubungan antara kebolehan kita dalam menyimpan gambaran wajah dengan kemampuan kita untuk merasakan dan membagikan perasaan sesama manusia.
Sifat ini tidak hanya membuat Anda menjadi orang yang lebih berempati, tetapi juga meningkatkan kemampuan Anda untuk terhubung dengan orang lain pada tingkat yang lebih dalam.
4. Ahli pemikir yang langsung bertindak pada saat tersebut
Ciri khas lain yang kerap ditemui pada individu yang unggul dalam mengenali wajah namun kurang handal dalam menghafalkan nama adalah mereka cenderung menjadi pemikir jangka pendek.
Ini mengartikan bahwa mereka umumnya hadir secara keseluruhan dan terlibat dalam setiap pertemuan, menyimpan dan menganalisis data visual semacam ekspresi wajah serta tindakan tubuh.
Akan tetapi, ketika kita menumpukan perhatian pada situasi di sekitar kita saat ini, kadang-kadang hal tersebut bisa membuat penghafalan informasi penting untuk waktu akan datang, misalnya nama orang, menjadi kurang baik. Mengedepankan pemikiran praktis bukanlah sebuah kelemahan.
Justru, ini bisa menjadikan Anda sebagai pembicara yang lebih menarik dan pendengar yang lebih fokus.
5. Pencari koneksi
Terdapat keindahan tersendiri pada mereka yang mengenali wajah sebelum nama. Mereka cenderung mengejar hubungan, yakni individu yang dengan alaminya lebih memuliakan ikatan antar manusia dibandingkan hanya fakta dan informasi.
Kelompok orang tersebut kebanyakan mengamati tiap-tiap wajah sebagai sebuah narasi tersendiri, susunan yang terdiri atas perasaan, petualangan, serta ingatan. Mereka memandangi hal-hal yang melebihi tampilan luar, melewati sebutan-sebutan semata. Untuk mereka, suatu wajah mencerminkan esensi individu itu sendiri, kedekatan manusianya.
Benar sekali, ini merupakan suatu karunia yang istimewa. Dalam dunia di mana kita cenderung memilah-milah manusia ke dalam kelompok dan label, individu-individu yang mengenali wajah dengan baik membantu kita menyadari betapa pentingnya untuk benar-benar melihat dan menyanjung keragaman antara kita.
6. Pemikir non-linear
Konsep pemikiran non-linier merupakan salah satu karakteristik umum pada individu yang lebih mudah mengenali wajah dibandingkan dengan ingatan untuk nama-nama. Mereka cenderung bukannya memikirkan sesuatu secara berturut-turut, justru akan loncat dari suatu konsep langsung menuju konsep lainnya dan menyambungkan detail-detail yang bisa luput dari perhatian orang lain.
Mereka masih bisa membayangkan dialog spesifik yang pernah dijalani bersama orang tersebut, termasuk penampilan fisiknya, ekspresinya, serta emosinya; namun, nama dari individu itu luput dari memori mereka. Ini mungkin terjadi sebab otak cenderung lebih condong ke arah penyimpanan koneksi antara konsep dan rasa dibandingkan sekadar urutan data mentah.
Gaya berfikir semacam itu bisa menciptakan pemahaman spesial serta gagasan inovatif, yang menggambarkan kedalaman dan kerumitan setiap orang dalam berspektrak mental mereka.
7. Jeli
Orang yang bisa mengenali wajah tapi sulit ingat nama biasanya punya keunikan tersendiri: mereka sangat peka. Mereka menyimak sesuatu yang mungkin luput dari perhatian orang lain dan dapat mendeteksi sinyal serta rincian yang lembut.
Ketika berinteraksi dengan orang baru, mereka bisa saja mengamati ciri-ciri wajah, emosi, serta perilaku, yang semuanya adalah petunjuk visual untuk menciptakan gambaran individu secara unik. Sebaliknya, sebuah nama lebih bersifat abstrak dan kurang memberikan detail visual sebanyak isyarat-isyarat tersebut.
Kemampuan untuk memperhatikan detail yang lebih halus ini dapat menjadi aset yang signifikan, membuat Anda lebih tanggap dan sadar dalam berbagai aspek kehidupan.
8. Kecerdasan emosional
Hal paling penting mungkin adalah fakta bahwa individu yang dapat mengenali wajah namun melupakan nama cenderung memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Mereka tahu cara memahami serta mengendalikan emosi diri mereka sendiri, dan juga ahli dalam mendeteksi serta merespons perasaan orang di sekitar mereka.
Fitur ini membolehkan seseorang untuk menciptakan ikatan penting dengan pihak lain, walaupun terkadang mereka mungkin tak bisa mengenali namanya. Meski begitu, perasaan kita saat berinteraksi dengan orang tersebut biasanya menetap lebih kuat di pikiran dibanding hanya percakapan kosong.
0 Komentar