
, JAKARTA – Komposit Indeks Harga Saham ( IHSG Indeks dimulai dengan penguatan signifikan mencapai level 6.439,46 pada hari Selasa (15/4/2025). Kebangkitan ini didorong lagi oleh pertumbuhan nilai saham BYAN, PANI, BBCA sampai BREN.
Berikut informasi dari data yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia ( BEI IHSG mengalami peningkatan sebanyak 1,11%, naik 70,94 poin hingga mencapai angka 6.439,46 beberapa saat pasca pembukaannya. Pada hari ini, indeks dimulai dari tingkat 6.444,34 dan sempat merangkak hingga ke titik 6.447,87.
Tercatat, sebanyak 259 saham memperkuat, 114 saham jatuh, dan 186 saham tidak berubah. Di sisi lain, nilai pasar atau market cap mencapai Rp11.087 triliun.
Saham-saham besar yang sedang dalam tren positif diperkuat oleh PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), di mana harganya meningkat 14,54% mencapai tingkatan Rp19.500. Sementara itu, saham dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) juga menanjak 2,60%, merambah nilaiRp9.850.
Selanjutnya, ada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang menguat 1,79% menjadi Rp8.550 dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) membukukan kenaikan sebesar 1,33% menuju posisi Rp5.725 per saham.
Berikut ini adalah beberapa saham yang mengalami penurunan seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dimana harga sahamnya turun 5,27% menjadi Rp4.310 per lembar. Sementara itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga merosot sebanyak 0,61% hingga mencapai tingkat harga Rp4.900.
Pada saat bersamaan, saham yang terdaftar dalam daftar tersebut adalah top gainers Hari ini mencakup kenaikan PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) sebesar 24,60%, PT Lion Metal Works Tbk. (LION) bertambah 14,22%, serta PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ) mengalami pertumbuhan 8,52%.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan bahwa IHSG masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatan dan berpeluang menutup gap ke level 6.500 pada perdagangan hari ini.
Secara teknis, indikator MACD menampilkan pertambahan positif dalam kemiringannya, yang mencerminkan kekuatan pasar yang semakin meningkat. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa indikator Stochastic RSI kini mendekati zona jenuh beli.
"Sejauh belum melampaui tingkat overbought dengan signifikan, ada potensi untuk mengisi kembali celah di angka 6.500. Ini diperkuat oleh pola lilin naik dan letak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih di atas Moving Average 5," papar Valdy pada laporan harian tersebut.
Sentimen eksternal juga mendukung pergerakan IHSG, salah satunya dari kebijakan Amerika Serikat (AS) yang mengecualikan sejumlah peralatan elektronik dan komponen pendukungnya dari daftar tarif balasan terhadap China.
Di samping itu, pemerintah Indonesia direncanakan akan mengirim sebuah tim yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuju Amerika Serikat pada hari ini. Topik utama dari pertemuan nanti meliputi diskusi tentang perjanjian perdagangan dan investasi dua arah, penyetaraan regulasi terkait kebijakan non-tarif, serta berbagai bentuk insentif guna mendukung impor barang-barang hasil produksi AS.
Dari sisi domestik, cadangan devisa hingga Maret 2025 tercatat di posisi tertingginya dalam sejarah. Tambahan lagi, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) diproyeksikan naik menjadi 127,3 dari angka 126,4 yang dicapai bulan Februari lalu, memberi dorongan positif bagi indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa dari sudut pandang teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergejolak di antara level support 6.311 dan resistansi 6.446. Data ekonomi yang memuaskan serta pengaruh dari pasar global juga ikut mendongkraknya.
"Indikator positif muncul karena penangguhan tarif impor barang-barang elektronik dari Cina oleh Amerika Serikat, respons ini ditunjukkan oleh pasar global melalui penguatannya indeks bursa saham," katanya.
Disclaimer Berita ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Seluruh keputusan investasi terserah pada Anda sebagai pembaca. Tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang dialami akibat pengambilan keputusan investasi oleh pembaca.
0 Komentar