Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Tanpa Sadar, Perfeksionisme Bisa Menghalangi Produktivitas Lewat 4 Hal Ini – Ketahui Fakta Nyata!

Perfeksionisme merupakan suatu ciri yang dimiliki sebagian besar orang sebagai bentuk penghargaan. Akan tetapi, karakteristik tersebut bisa jadi secara tidak langsung mengganggu efisiensi kerja Anda, tanpa disadari.

Aspek tersembunyi dari perfeksionisme ini cenderung beroperasi secara diam-diam dan rumit. Bagian buruk ini bisa masuk ke dalam tugas, interaksi sosial, serta sudut pandang pribadi Anda tanpa disadari secara langsung oleh Anda.

Berikut adalah 4 aspek negatif dari perfeksionisme tak sadar yang bisa memperlambat produktivitas individu, sebagaimana dikutip dari situs News Reports.

1. Menunda-nunda pekerjaan

Apabila Anda orang yang mengedepankan kesempurnaan, kekhawatiran akan gagal mencapai standar tersebut mungkin terlalu berat dan akhirnya membuat Anda menangguhkan tindakan sama sekali.

Inilah bagaimana perfeksionisme bisa merusak produktivitas dengan cara curang. Coba bayangkan situasi berikut: Anda ditugaskan untuk menyusun sebuah laporan besar. Tapi, bukannya langsung mulai menulisnya, justru melakukan hal-hal seperti membersihkan meja kerja, mensortir email-email tersebut, ataupun melaksanakan beberapa pekerjaan kecil lain yang tak begitu mendesak dan relevan.

Karena Anda takut jika Anda mulai mengerjakan laporan, hasilnya tidak akan sempurna. Ini adalah contoh klasik dari penundaan yang disebabkan oleh kesempurnaan. Ini bisa sangat melemahkan.

Namun, inilah masalahnya tidak ada seorang pun yang sempurna, dan tidak ada pekerjaan yang sepenuhnya bebas dari kekurangan. Dengan berusaha mencapai standar yang tidak dapat dicapai, Anda akan gagal dan menciptakan stres yang tidak perlu.

2. Bekerja tanpa henti hingga mengakibatkan kelelahan

Bila Anda seorang perfeksionis, Anda sering kali menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri. Anda mungkin mendapati diri Anda bekerja berjam-jam, melewatkan waktu istirahat, dan memaksakan diri hingga batas maksimal untuk memenuhi harapan tersebut.

Perburuan tak pernah usai untuk kedoksesn sempurna bisa menyebabkan stres berlebihan dan pada akhirnya keletihan. Apabila Anda selalu mengerjakan upaya menuju kesempurnaan di tempat kerja, maka risikonya akan meningkat mengalaminya.

Secara mendasar, Anda menempatkan kesehatan dan welad perkembangan Anda untuk mencapai suatu standar yang tidak masuk akal. Mengenal kapan sudah cukup baik bisa menyelamatkan Anda dari hal-hal yang merusak produktivitas dan membantu menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan yang lebih sehat.

3. Takut terhadap kegagalan

Takut gagal merupakan sifat umum di antara orang yang perfeksionis. Lagi pula, jika Anda terus-menerus berusaha mencapai kesempurnaan, apa pun yang kurang dari itu dapat terasa seperti kegagalan.

Rasanya takut ini dapat menjadi sangat overpowering sampai-sampai menahan Anda dari pengambilan resiko ataupun coba-coba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, keduanya adalah bagian vital bagi perkembangan serta penemuan ide-ide baru. Bisa jadi Anda akan terlalu bergantung kepada keadaan lama dan menjauhi segala kondisi yang memiliki potensi memunculkan kesalahan.

Konsep berpikir seperti itu bukan saja mengekang kemampuan Anda, namun juga meredam efisiensinya. Seharusnya Anda bisa berkembang dan mendapatkan pelajaran dari kekalahan, tapi justru Anda terkurung dalam lingkar takut dan hindarisme.

4. Kesulitan dalam pengambilan suatu keputusan

Rasanya takut untuk mengambil keputusan bisa memicu kelumpuhan dalam menganalisa, di mana Anda terlalu fokus pada pertimbangan setiap opsi sampai-sampai enggan untuk bertindak dan membuat keputusan apapun.

Dalam lingkungan modern yang selalu bergerak dengan cepat, rasa ragu-ragu ini bisa sangat memperlambat produktivitas Anda. Sangat penting untuk mengetahui bahwa kadang-kadang, mengambil keputusan yang "memadai" secara tepat waktu jauh lebih bermanfaat dibandingkan mencoba sempurnakan sebuah keputusan hingga terlalu lama.

Perlu diingat bahwa boleh saja percaya pada intuisi Anda dan mengambil keputusan sesuai dengan data paling akurat yang ada pada saat itu. Selalu bisa dilakukan penyesuaian serta adaptasi dari waktu ke waktu. (*)

Posting Komentar

0 Komentar