
Terkadang dalam kesibukan kehidupan sehari-hari, kita merasa perlu selalu memiliki hal baru untuk disampaikan atau diekspresikan pada tiap momen. Terdapat dorongan tak kasat mata yang membuat kita berusaha menutupi kediaman dengan ucapan atau pandangan sendiri supaya tidak dipandang sebagai orang yang diam saja.
Akan tetapi, ternyata ada saat-saat penting ketika memutuskan untuk berdiam diri dan tidak berkomentar malah menjadi langkah yang sangat pintar dan bijaksana bagi seorang individu. Ilmu psikologi juga menyebutkan bahwa diam pada waktunya dapat memberikan pengaruh jauh lebih baik dibandingkan dengan seribu ucapan kosong.
Menurut laporan dari Geediting.com pada hari Minggu (11/05), berikut ini merupakan sejumlah situasi dimana kebisuan menjadi pilihan yang tepat.
1. Saat Argumen Memanas
Saat obrolan semakin panas dan perasaan mulai mendominasi, meluangkan waktu tanpa bereaksi secara spontan dapat sangat bermanfaat. Istirahat memberikan kesempatan pada otak agar tetap tenang sebelum menyampaikan kalimat yang bisa jadi akan memperparah kondisi yang telah terjadi.
2. Saat Godaan Beraksi Menghampiri
Salah satu tantangan berat adalah ketika kita sangat tergoda untuk turut menyebar luaskan gosip atau mengkritik seseorang secara sembunyi-sembunyi. Mengambil keputusan untuk tetap bungkam dalam situasi demikian dapat mencegah kita terseret ke dalam konflik yang tak berguna dan memelihara reputasi baik di hadapan orang lain.
3. Saat Anda Kurang Pasti Tentang Kebenaran Faktanya
Berbicara tanpa didukung oleh data faktual yang kuat atau kenyataan dari suatu informasi dapat memperlihatkan kurangnya pemahaman serta mungkin merugikan orang lain yang mendengarnya. Lebih bijaksana untuk mengaku tidak tahu sambil tetap diam daripada menyebarkan hal-hal sebagai kebenaran absolut tanpa pengetahuan yang cukup; alih-alih, carilah informasi tambahan terlebih dahulu.
4. Ketika orang lain sedang berbicara
Menyediakan seluruh fokus serta mendengarkan secara cermat ketika orang lain mengemukakan pemikiran atau emosi mereka merupakan suatu tanda penghormatan pokok. Kesuntyaan kita membuat mereka merasa dipahami dan dimuliakan tanpa ada interupsi yang dapat menciderai jalannya pertukaran ide tersebut.
5. Ketika Anda Hendak Bereaksi Impulsif
Kekuatan besar yang membuat seseorang ingin merespons secara instan dan spontan biasanya timbul ketika emosi sedang melonjak karena menghadapi sesuatu yang kurang menyenangkan. Meluangkan beberapa detik untuk tenang sebelum melakukan tindakan atau membuka mulut bisa memberikan peluang berharga bagi kita untuk menilai dampak jangka panjang dari respon cepat itu.
6. Saat Anda Merasa Pasti Bahwa Anda Tepat
Terkadat kali membuktikan pada diri sendiri bahwa Anda benar ketika menghadapi seseorang yang enggan mendengarkan bukti hanyalah pemborosan waktu dan tenaga. Ada kalanya diam adalah jawaban paling tepat daripada tetap bertele-tele dalam perdebatan jika sang lawatan sudah tutup telinga untuk melihat perspektif lain.
7. Ketika Kalimat Sudah Tak Lagi Bermanfaat
Terkadang kita menghadapi masalah yang sangat rumit atau peka hingga tak ada perkataan pun yang sepertinya dapat memecahkan atau meningkatkan situasi. Di saat-saat seperti itu, hadir dengan ketenangan atau memberidukungan tanpa berkata apa-apa malah bisa menjadi sumber kekuatan yang amat bernilai bagi orang lain.
Mengenal kapan harus mengendalikan diri agar tidak berbicara merupakan kemampuan sosial vital yang dapat ditingkatkan sepanjang waktu. Tidak bersuara pada saat-saat penting tak selalu bermakna sebagai ketidaksanggupan, tetapi justru mencerminkan kesadaran emosi serta kepintaran dalam bertukar pikiran dengan lingkungan sekitar.
(*)
0 Komentar